Rabu, 02 November 2016

buliran air mata

saat semua tak terungkapkan,
saat bibir pun tertutup rapat
hanya buliran air mata saksinya
dalam diam ku...
dalam sudut nyaman yang ku pakai
terdiam, tertunduk, lemas tak berdaya

kini, tiap tetes yang terjatuh tak bisa tertahankan
biarlah mengalir, sebanyak apa yang ia inginkan
sekuat apa aku bertahan
sebisa apa aku menutupi semua
dan semanis apa senyumku
tetap, air mata tak bisa berbohong

aku, diam dan menangis
itulah aku...
dalam diam ku,
aku...
tak bisa mengungkapkan
mungkin saksi hidupku adalah air mataku

terselip dalam doa

aku tau, anggan ku terlalu tinggi
merengkuh nya pun aku sulit
bagaikan jalan berliku yang ku telusuri
terpondasi tinggi dan tak terlihat
bertabur paku dan beling-beling kaca

setapak demi setapak ku terus berjalan
beribu pasang mata pun mengamati gerak gerik ku
aku hanya sebutir debu yang tertiup
terombang ambing tak tau arah kemana
bergerak sesuka hatipun tak bisa

lalu, apakah aku pantas berdiri tegap di sini ?
melihat sesosok cahaya yang terlalu berkilau
menyilaukan pandanganku
namun tak bisa membuatku menunduk

entahlah, aku yang terbang seperti debu
mungkin sulit menjadi cahaya
menggapai anggan itu pun seperti jarak yang tak terengkuh

yang ku tau, jika sulit merengkuh dan menggapainya
dengan usaha yang sudah ku upayahkan
maka hanya lewat doa aku sampaikan
menyelipkan semua keluh kesahku dalam setiap untaian doa ku
akan kah aku merengkuhnya ?
itu lah teka teki nya
aku selipkan semua dalam doa,
berserah diri dengan semua keyakinanku
kini, hanyalah kekuatan doa yang ku miliki
;')